Mercusuar biasanya digunakan untuk menandai daerah-daerah yang berbahaya, misalnya karang dan daerah laut yang dangkal, dengan dilengkapi dengan sumber cahaya di puncaknya berupa lampu, lensa maupun api (pada zaman dahulu).Karena saat ini navigasi kapal laut telah berkembang pesat dengan bantuan GPS, jumlah mercusuar di dunia telah merosot menjadi kurang dari 1.500 buah.
Nah berikut kita akan menelisik sebuah mercusuar yang berada di Burangasi Kecamatan Lapandewa Kabupaten Buton Selatan yang telah beralih fungsi menjadi cagar budaya/destinasi wisata bagi para tripers. mengapa demikian? hal ini dikarenakan umur dari mercusuar yang tak muda lagi (dibangun sejak tahun 1992) sehingga bangunan ini secara otomatis beralih fungsi menjadi cagar budaya/destinasi wisata yang mengagumkan. Jika para tripers tertarik dengan destinasi cagar budaya ini dapat menempuh 3 jam perjalanan dari Kota Baubau ke pusat pemerintahan Kelurahan Burangasi, setelah tiba di pusat pemerintahan Burangasi Kecamatan Lapandewa para tripers harus menempuh jarak kuarang lebih 6 km menuju lokasi mercusuar (3 km mengendarai kendaraan bermotor, kemudian 3 km lagi menuju lokasi yg dituju dengan berjalan kaki). cukup menguras tenaga, akan tetapi perjalanan itu akan terasa ringan ketika para tripers tiba di puncak mercusuar memandang indahnya pemandangan laut burangasi matasangia dengan trench wall yang berjejer tegak lurus sepanjang wilayah perariran laut Burangasi dengan gradasi warna hijau biru memisahkan lautan dangkal & lautan dalam Tanjung Pamali memanjakan mata serta meneduhkan jiwa. Jadi tunggu apa lagi ayo berkunjung ke Mercusuar Tanjung Pamali Burangasi.